Pages

Rabu, 06 April 2011

KARAKTERISTIK MEDIA VISUAL DAN JENIS-JENISNYA

LATAR BELAKANG

Kehidupan seorang siswa di lingkungan sekolah, maupun kehidupan seorang mahasiswa dalam lingkungan perguruan tinggi di satu sisi tampaknya merupakan salah satu bagian kehidupan yang sangat menyenangkan, tetapi mungkin pula menjadi hal yang paling mencemaskan. Setiap hari mereka dapat belajar dengan bebas, mengikuti kegiatan belajar di kelas, belajar di perpustakaan dan lain-lain yang kesemuanya menjadi masukan bagi perkembangan pengetahuannya.

Di lain sisi, siswa atau mahasiswa juga dituntut menyelesai-kan segala tugas sekolah maupun kuliah, yang diperoleh dari kegiatan proses mengajar. Hal yang menjadi kendala bagi mereka apabila pelajaran yang diterimanya itu sulit untuk dipahami mungkin karena dalam proses belajar mengajar tersebut kurang menarik, membosankan, materi yang diajarkan bersifat monoton, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius untuk membuka jalan penyelesaian baik bagi guru di lingkungan sekolah maupun para pengajar dalam lingkungan perguruan tinggi.

Di antara komponen pembelajaran yang sering berbenturan dengan persoalan-persoalan pendidikan ialah guru dalam kaitannya dengan tugas, mengola interaksi dalam proses belajar mengajar termasuk segala sistem yang mengikat untuk bagaimana proses belajar mengajar dapat membawa hasil maksimal sebagaimana yang diinginkan.

Salah satu jalan yang ditempuh ialah dengan menggunakan berbagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, baik media audio (media melalui pendengaran), maupun media visual (media yang dapat dilihat), dan lain-lain yang dapat menunjang terlaksananya proses pembelajaran.


PEMBAHASAN

A. Media Visual

Media berbasis visual ( image / perumpamaan ) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi ) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa berupa;

§ Gambar Representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda.

§ Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan dan konsep, organisasi, dan sturuktur isi materia.

§ Peta yang menunjukkan hubungan ruang antara unsur – unsur dalam isi materi.

§ Grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau kecendrungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka- angka.[1]

Gerakan yang mendasari terwujudnya bidang dan teknologi pengajaran seperti sekarang adalah lahirnya konsep alat bantu visual (visual aid) pada tahun 1923. Alat bantu visual dalam konsep media pembelajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang memberikan pengalaman visual yang nyata pada siswa. Alat bantu visual ini bertujuan:

a. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa.

b. Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki.

c. Mendorong kegiatan siswa yang lebih lanjut.[2]

Keberhasilan penggunaan media berbasis visual di tentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan- bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan- gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik – teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi atau situasi. Meskipun perancang media pembelajaran bukn seorang pelukis dengan latar belakang profesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.

Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain. Yang ada di sekitar kita, seperti kita, seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilakan. Tataan elemen-elemen itu harus dapat menimbulkan visual yang dapat dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunaannya.[3]

B. Karakteristik Media Visual

Usaha pengklasifikasian media dapat mengungkapkan karakteristik atau ciri-ciri suatu media berbeda menurut tujuan atau maksudnya pengelompokannya. Dari contoh pengelompokan yang diadakan oleh para ahli (Schramm), kita dapat melihat media karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan maupun penciuman atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar seperti yang digarap oleh Gagne, dan sebagainya.

Karakteristik media sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan “The question of what media attributesare necessary for a given learnign for situation becomes the basis for media selection”. Jadi klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.

Untuk tujuan-tujuan praktis dibawah ini akan dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.[4]

* Media Grafis

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain itu media grafis juga berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Beberapa media grafis dengan ciri-cirinya adalah sebagai berkut:

a. Gambar atau Foto

Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling mudah dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.

* Beberapa kelebihan media gambar foto yang lain dijelaskan dibawah ini.

1. Sifatnya konkret; lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu.

3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5. Foto harganay murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

* Selain kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:

1. Gamabr/foto hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Gamar/fota benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besa.

Untuk dijadikan sebagai media pembelajaran baik, media foto setidaknya mempunyai beberapa syarat:

1. Autentik

2. Sederhana

3. Berukuran yang relatif[5]

b. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Dengan sketsa selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.

c. Diagram

Sebagai suatu gambar yang sedrhana yang menggunkan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukan hubungan yang ada antara komponen dan sifat-sifat proses yang ada disitu. Kriteria diagram yang baik untuk dijadkan sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu.

2. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis

3. Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah.

d. Bagan/Chart

Seperti halnya media grafis yang lain, Bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Sebagai media yang baik, bagan haruslah:

1. Dapat dimengerti anak

2. Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit.

3. Diganti pada waktu tertentu agar selain tetap termasa juga tak kehilangan daya tarik.

e. Grafik (Graphs)

Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula dsitu.

Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.

Sebagai media pendidikan yang baik, media grafik harus mampu memenuhi beberapa kriteria-kriteria, diantaranya[6]:

1. Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas

2. Hanya menyajikan satu ide setiap grafik

3. Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya.

4. Warna yang digunakan kontras dan harmonis.

5. Berjudul dan ringkas

6. Sederhana (simplicity)

7. Mudah dibaca (legibility)

8. Praktis, mudah (manageability)

9. Menggambarkan kenyataan (realisme)

10. Menarik (attractiveness

11. Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropiateness

12. Telioti (accuracy))

Ada beberapa jenis grafik yang dapat kita gunakan diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lengkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs).

f. Kartun

Kartun merupakan salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

g. Poster

Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang untuk membeli produk baru darei sesuatu perusahaan, untuk mengikuti program keluarga berencana atau untuk menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster.

Kriteria poster yang baik hendaklah;

1. Sedehana

2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai suatu tujuan yang pokok

3. Bewarna

4. Slogannya ringkas dan jitu

5. Tulisannya jelas

6. Motif dan disain bervariasi.

h. Peta dan Globe[7]

Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Alasan kenapa peta dipakai sebagai media dalam KBM:

1. Memungkinkan siswa mengerti tentang suatu posisi daerah.

2. Dapat merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis.

3. Memungkinkan siswa memperoleh gamabaran tentangimigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tunbuhan dan kehidupan hewan serta bentuk muka bumi sebenarnya.

i. Papan Flanel/ Flannel Board

Papan Flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentukepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudahse hingga dapat dipakai berkali-kali.

C. Jenis-jenis Media Visual

Ø Media yang tidak diproyeksikan

1. Media realita

Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

2. Model.

Adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.

3. Media grafis

Yaitu tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:

Ø gambar / foto: paling umum digunakan

Ø sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.

Ø diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.

Ø bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.

Ø grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misalnya untuk mempelajari pertumbuhan.

Ø Media proyeksi

1. Transparansi OHP

Yaitu merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak ( Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:

- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu

- Membuat sendiri secara manual

2. Film bingkai / slide

Adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

Ø Cara membuat Persentasi dengan menggunakan Microsoft Power Point.

Presentasi adalah salah satu aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari hampir semua bidang pekerjaan saat ini. Presentasi dilakukan pada rapat-rapat rutin, rapat kerja, atau rapat tim dan panitia. Presentasi dilakukan pada saat penyampaian proposal kerja ataupun laporan hasil pekerjaan tersebut. Presentasi produk untuk melakukan penjualan. Guru mengajar dan dosen memberikan kuliah pada prinsipnya adalah presentasi. Presentasi juga dilakukan pada acara-acara seminar, workshop, dan pelatihan. Jika Anda mengikuti LKTI, Anda harus melakukan presentasi. Jika Anda menjadi mahasiswa, Anda akan banyak melakukan presentasi, misalnya: presentasi praktikum, quiz, laporan PKL, kolokium, dan seminar hasil penelitian.

Ketrampilan melakukan presentasi adalah salah satu modal untuk berhasil dalam bekerja. Tidak jarang keberhasilan suatu pekerjaan ditentukan oleh keberhasilan melakukan presentasi. Dalam sebuah rapat panitia misalnya, kepiawian mengkoordinasikan tim panitia sebagian ditentukan oleh ketrampilan presentasi. Mempelajari bagaimana melakukan presentasi yang efektif akan sangat membantu dalam melakukan pekerjaan.

Salah satu program aplikasi yang handal untuk membuat presentasi adalah MS PowerPoint. PowerPoint salah satu anggota keluarga dari Microsoft Office dalam OS Windows. Sejak pertama kali Windows dilucurkan (Windows 1.1), Power Point sudah disertakan. Versi terbaru dari PowerPoint adalah MS PowerPoint 2003 lalu berlanjut pada MS Power point 2007 . Power Point 2003 dan 2007 jauh lebih canggih dari pada nenek moyang Power Point generasi pertama yang akan dijelaskan nanti. Menguasai program Power Point akan sangat membantu dalam melakukan presentasi. Power Point banyak memiliki kemampuan dan fasilitas. Semua kemampuan dan fasilitas Power Point tersebut harus didayagunakan secara optimal agar presentasi berjalan efektif.

Power Point memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain, antara lain sebagai berikut:

1. Menyediakan banyak pilihan media presentasi:

v Overhead Tranparacies (Tranparansi Overhead): menggunakan slide proyektor atau OHP,

v Slide Show Presentation (Presentasi Slide Show): menggunakan LCD atau InFocus,

v Online Presentation (Presentasi Online): melalui internet atau LAN,

v Print Out dan Handout : presentasi dicetak dan dibagikan pada peserta.

2. Presentasi Multimedia: kita dapat menambahkan berbagai multimedia pada slide presentasi, seperti : clip art, picture, gambar animasi (GIF dan Flash), background audio/music¸narasi, movie (video klip).

3. Pemaketan slide presentasi ke dalam CD. Power Point 2003 dan 2007 memiliki fasilitas untuk memaket slide presentasi ke dalam CD. Presentasi ini dapat ditampilkan langsung (autorun) dan masih dapat ditampilkan walaupun tidak terinstall program Power Point .

4. Modus Slide Show yang lengkap.

5. Custom Animation. PowerPoint memiliki fasilitas custom animation yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi lebih ’hidup’, menarik, dan interaktif.

Dalam mendesain presentasi sebaiknya visualisasikan ide, gagasan, data dan informasi. Pengambaran visual ini sangat membantu orang mencerna isi presentasi. Apabila isi presentasi tidak dapat ditampilkan dalam bentuk gambar, sebisa mungkin disertakan ilustrasi yang dapat membantu audien mengerti dan memusatkan perhatian pada isi presentasi tersebut.

Jadi gambar tidak hanya dijadikan sebagai penghias presentasi saja. Dan “Animasi”adalah salah satu kelebihan Power Point Tidak kurang dari 203 efek animasi yang tersedia. Efek animasi ini dapat diterapkan pada objek teks, grafik, gambar, garis dan shape. Penggunaan efek animasi yang tepat dan efektif dapat membantu keberhasilan presentasi. Namun, penggunaan efek animasi yang berlebihan justru akan mengacaukan presentasi. Penggunaan efek animasi dalam desain presentasi harus benar-benar efektif.

Makalah ini akan menjelaskan bagaimana melakukan presentasi yang efektif dengan menggunakan Power Point . Power Point merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi. Power Point dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi maupun menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Power Point sebagai pendukung presentasi misalnya adalah Power Point sebagai alat bantu visual dalam presentasi oral. Power Point dapat pula menjadi media utama penyampaian presentasi, misalnya pada presentasi produk/iklan mini, profil perusahaan, dan presentasi online. Presentasi semacam ini dapat disertai dengan narasi dan ilustrasi suara, musik, atau video yang dimainkan pada saat presentasi.

Cara membuat presentasi power point Anda bisa mulai presentasi baru yang kosong dari slide, template, ada presentasi, atau Word outline.[8]

1. Untuk membuat presentasi baru yang kosong , Klik Tombol Microsoft Office
Klik New
Klik Blank Presentation

2. Untuk membuat presentasi baru dari template, klik tombol Microsoft Office, klik New, klik Installed Templates atau Browse melalui Microsoft Online Templates, klik Template yang anda pilih.

3. Untuk membuat presentasi yang ada, klik tombol Microsoft Office, klik New, klik New from Existing, kemudian klik Browse untuk presentasi.

4. Untuk membuat presentasi baru dari outline Word, klik slide dimana anda ingin garis besar untuk memulai klik New Slide pada tab Home, klik Slides dari Outline, Browse dan klik Word Dokumen yang berisi Outline

5. Menyimpan presentasi, Bila anda menyimpan presentasi, maka harus memliki dua pilihan: simpan atau simpan sebagai. Untuk menyimpan dokumen klik tombol Microsoft office dan klik Save.

6. Jika fitur save as diperlukan maka menyimpan presentasi dengan nama yang lain atau menyimpan untuk power point versi sebelumnya. Versi power point tidak akan dapat membuka presentasi power point 2007 kecuali jika menyimpannya sebagai Format Power Point 97-2003. Untuk menggunakan fitur save as, klik tombol Microsoft Office, klik Save As, ketik nama untuk presentasi dalam kotak simpan sebagai jenis, pilih power point 2007 presentation.

7. Tambahkan slides, ada beberapa pilihan jika ingin menambahkan slide baru ke dalam presentasi: Office Themes, Duplicate Selected Slide, atau Reuse Slides. Untuk membuat slide baru dari Office Themes: pilih slide Sebelum segera dimana anda ingin slide baru. Klik tombol New Slide pada tab Home. Klik slide yang sesuai pilihan.

8. Untuk membuat slide sebagai duplikat dari slide dalam presentasi, pilih slide untuk menduplikasi, klik tombol New Slide pada tab Home, klik Duplikat Selected slides.

9. Untuk membuat slide baru dari presentasi lain, pilih slide Sebelum segera, klik tombol New Slide pada tab Home, klik kembali Slide, klik Browse, klik Browse File, cari slide dan klik pada slide untuk impor.

10. Themes/Tema tersebut adalah template yang dapat diterapkan untuk seluruh presentasi yang memungkinkan untuk konsisten seluruh presentasi. Untuk menambahkan tema untuk presentasi, klik Tab Design, pilih salah satu yang ditampailkan tema atau klik tombol Galleries.

11. Untuk menerapkan baru warna tema:

Klik panah drop-down warna, memilih warna color set atau klik Create New Theme Colors.

12. Untuk mengubah background style/ latar belakang gaya tema, klik tombol Background Style pada tab Desain.


PENUTUP

KESIMPULAN

1. Dari upaya pengklasifikasian dapat mengungkapkan karakteristik dan kriteria dari suatu media. Misalkan pada media grafis, media audio maupun media proyeksi diam dapat diliahat masing-masing karakteristik dari media tersebut.

2. Pengklasifikasian media tidak sama dengan karakteristik dari suatu media karena gklasifikasikan dari suatu media.

3. Pkarakteristik dari suatu media dapat diungkapkan dengan terlebih dahulu menemilihan media dapat dilakukan secara efektif jika kita mengetahui karakteristik dari suatu media baik itu melalui kelebihan maupun kelemahan dari suatu media.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Michael R. Wijela, Kursus Kilat 24 Jurus Microsof Office 97, Jakarta: Dinastindo, 1998

Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i, Teknologi Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007

Arief. Sadiman, R. Raharjo dkk, Media Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo,2008



[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Hlm. 91-92.

[2] Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i, Teknologi Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007, hlm.

[3] Op. Cit, hlm.106-107.

[4] Dr. Arief. Sadiman, Drs. R. Raharjo dkk, Media Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo,2008 hlm. 27-28

[5] Ibid, hlm. 28-32

[6] Ibid, hlm. 35-41

[7] Ibid, hlm. 48

[8] Michael R. Wijela, Kursus Kilat 24 Jurus Microsof Office 97, Jakarta: Dinastindo, 1998