TUJUH KERUGIAN ORANG BAKHIL
Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a berkata :
"Orang yang bakhil atau kikir tidak bisa terlepas dari salah satu tujuh perkara berikut:
1. Ketika ia mati, hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperintahkan Allah.
2. Allah akan membangkitkan penguasa zhalim yang akan merenggut seluruh hartanya setelah menyiksanya terlebih dahulu.
3. Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya.
4. Muncul ide pada dirinya untuk mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana, sehingga bangunan berikut semua harta yang disimpan di dalamnya lalu ludes.
5. Dia ditimpa musibah yang dapat menghabiskan hartanya, seperti tenggelam, terbakar, mengalami pencurian, dan sebagainya.
6. Dia tertimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat.
7. Dia menyimpan hartanya di sebuah tempat, kemudian ia lupa tempat itu, sehingga hartanya hilang."
submited by : Irwan Winardi
source : Nashaihul Ibad - Imam Nawawi Al Bantani
RENUNGAN:
Penyakit bakhil dan tamak adalah dua sisi dari sebuah mata uang. Seorang yang terkena penyakit bakhil sudah pasti terkena juga penyakit sampingannya yaitu tamak, loba, serakah, kemaruk, hawek, greed dan sejenisnya. Sebaliknya sorang yang terkena penyakit tamak sudah pasti terkena juga penyakit sampingannya yaitu bakhil, kikir, pelit, pedit, meregehese, cap jahe. Penyakit tersebut biasanya komplikasi dengan penyakit sombong,ujub, riya dan takabur.
Rasulullah saw. pernah bersabda, "Orang bakhil adalah orang yang tidak mengucapkan shalawat kepadaku ketika ia mendengar namaku disebut," (Shahih, HR at-Tirmidzi [3546]). Beberapa ulama menyatakan bahwa orang paling bakhil adalah orang yang tak mau bershalawat. Mengucapkan shalawat adalah sesuatu yang mudah, tak perlu keluar materi sedikitpun, namun kenapa masih ada yang enggan melakukannya. Bahkan ada segelintir golongan yang membenci shalawat dan bahkan mencap sebagai bid'ah. Padahal jangankan kita manusia, menurut al Qur’an, Allah dan malaikatpun membaca salawat kepada Nabi
sehingga orang beriman juga diperintahkan untuk bersalawat dan salam kepadanya; "Innalloha wa mala’ikatahu yushalluna `alan nabiy, ya ayyuhalladzina amanu shallu `alaihi wa sallimu taslima" (Q/33:56).
Saya merenungkan tentang banyaknya bencana yang melanda negri kita. Dengan membaca sabda Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. diatas. mungkinkah banyaknya bencana tersebut adalah karena semakin banyaknya orang tamak dan bakhil di negri ini? Yang sedemikian bakhilnya sampai-sampai bershalawat pun merasa enggan? Jika demikian marilah kita perbanyak sedekah dan jika secara materi kita belum mampu marilah kita perbanyak shalawat agar tidak terkena penyakit bakhil dan mudah-mudahan karenanya kita terhindar dari kerugian yang disabdakan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. tersebut
"Allahumma salli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wasahbihi ajma’iin"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar